POST COMENT HERE
Perceraian, putus dengan pacar, atau perpisahan dengan orang terkasih memang sangat menyakitkan, bahkan kerapkali memunculkan krisis identitas.
Pernahkah Anda merasa sangat rapuh sejak berpisah dari pasangan?
Atau, mungkin Anda menjadi sering bertanya siapa Anda dan apa yang akan
Anda lakukan setelah berpisah dengannya.
Percayalah, Anda tidak sendiri. Sebuah artikel yang ditulis Slotter pada Journal Personality and Social Psychology
melaporkan, biasanya orang akan memiliki pandangan yang ‘kelabu’
tentang dirinya sendiri setelah mengalami perpisahan. Mereka kerapkali
susah mengganti ‘kita’ menjadi ‘saya,’ saat berbicara tentang diri
mereka.
Saat hubungan berakhir, orang cenderung ingin berubah dan melepaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan mantan pasangan.
Semakin besar komitmen yang ditinggalkan, maka semakin besar
pula keinginan untuk berubah saat hubungan berakhir. Namun, hal ini
justru yang sering mengakibatkan stres berkepanjangan dan menghambat
‘proses pemulihan’ saat perubahan-perubahan tersebut tidak mengubah
apapun.
Wanita lebih sulit untuk mendefinisikan pandangannya kembali
dibandingkan pria. Hal ini yang membuat mereka terlihat sangat
rapuh.Wanita merasa tidak ada yang sebanding dengan sakit hati yang ia
rasakan sehingga pikiran dan logika terfokus dengan mencari cara untuk bangkit.
Lalu, bagaimana menangani stres karena krisis identitas setelah perpisahan? Berikut tips dari Dr. Jeanette Raymond seperti dilansir laman Yourtango.
1. Ceritakan tentang perpisahan Anda pada orang lain. Namun, jangan terus mencari kesalahan
‘sang mantan’ karena hal tersebut hanya akan membuat Anda lebih
sakit hati. Dengan bercerita Anda akan mencoba mencari diri Anda dan
menganggap cerita pahit tersebut hanya bagian dari pelajaran hidup
Anda. Pengalaman bercerita akan menciptakan memori baru, dan membantu memenjarakan memori yang telah terjadi dengan mantan pasangan.
2. Katakan pada teman bahwa Anda yakin telah mengambil keputusan tepat dan telah merencanakan hal baik untuk diri sendiri.
Saat Anda mendengar Anda berbicara dengan penuh percaya diri tentang
rencana-rencana hidup, akan terbentuk saraf-saraf baru pada otak yang
akan membantu mengatasi rasa
takut dan ragu. Memberi pikiran dan energi positif dengan memikirkan
langkah ke depan lebih baik daripada hanya menoleh ke belakang dan
meratapinya.
3. Diskusikan pro dan kontra yang muncul saat bercerita. Anda akan
mengetahui sisi positif dan negatif dari perpisahan sehingga membantu
proses pemulihan. Pembicaraan tersebut akan membuka jendela baru untuk
membantu Anda melihat dan membangun identitas personal sehingga Anda
akan merasa lebih kuat dan percaya diri.
4. Buatlah daftar karakter Anda yang bernilai dan dapat membantu
Anda di masa depan. Penghargaan terhadap karakteristik Anda membantu
mengetahui posisi Anda dalam hubungan. Selain itu, Anda harus melakukan
instrospeksi dan mengubur beberapa aspek dari diri Anda untuk dapat
masuk kembali dalam sebuah komitmen.
Buanglah sifat-sifat yang mengakibatkan sebuah hubungan seperti berjalan di tempat. Milliki apa yang Anda miliki dengan kebanggaan. Percayalah bahwa Anda dapat menarik perhatian pria lebih baik.
sumber : vivanews.com
Sabtu, 08 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
POST COMENT HERE Share Pada zaman modern seperti sekarang, terdapat beberapa variasi baru dalam berciuman yang dapat dip...
-
POST COMENT HERE Share Cara Merawat Perhiasan Agar Awet, Sebagian perempuan pasti menyukai perhiasan, baik berupa emas...
-
POST COMENT HERE Share 20 Kali ini saya akan memberikan cara mutusin pacar yang baik. Cara Mutusin Pacar yang Baik Lewat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar