POST COMENT HERE
Andai saja tak melakukan terapi hormon, tubuh pesepakbola Lionel Messi mungkin tingginya hanya 150-an centimeter saja. Kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone deficiency) membuat tinggi Messi tersendat dan hal ini juga dialami banyak jutaan anak-anak dunia.
Seperti dikutip dari Askmen, Penyerang Barcelona kelahiran 24 Juni 1987, ini sempat memiliki masalah kesehatan saat berusia 11 tahun yakni mengalami kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone deficiency).
Padahal saat itu dia sudah bermain bola di negara asalnya Argentina. Manajemen Barcelona yang melihat bakatnya, akhirnya mau mengeluarkan kocek US$ 900 per bulan untuk terapi hormon dengan syarat Messi akan bermain di klub Spanyol itu.
Dengan terapi hormon, Messi berhasil menambah tingginya hingga
menjadi 169 cm. Untuk ukuran orang Indonesia, Messi masih terbilang
lumayan tinggi. Tapi untuk ukuran pemain bola dunia yang rata-rata 180
cm, tentu saja Messi terlihat mungil.
Tapi tidak memiliki tinggi badan yang optimal, Messi masih tetap bisa
berkarir seperti layaknya pemain bola lain dan menjadi salah satu
pemain sepakbola terbaik di dunia. Dan masalah kekurangan hormon bisa
disembuhkan dengan terapi hormon.
Kekurangan hormon pertumbuhan merupakan salah satu gangguan kelenjar
pituitary (sebuah kelenjar kecil yang terletak di dasar otak).
Kelenjar ini berfungsi memproduksi hormon pertumbuhan dan hormon
lainnya. Ketika kelenjar ini tidak bisa menghasilkan hormon yang cukup,
maka pertumbuhan seseorang akan lebih lambat dibandingkan dengan
lainnya.
Pada anak-anak, hormon pertumbuhan diperlukan untuk membantu tubuhnya
berkembang secara optimal. Sedangkan pada orang dewasa, hormon ini
berguna untuk mempertahankan jumlah tepat dari lemak tubuh, otot dan
tulang.
Jika jumlah hormon terlalu rendah atau tidak ada, maka bisa
mengakibatkan gejala emosional seperti kelelahan dan kurang motivasi.
* Penyebab
Seperti dikutip dari Emedicinenet, gangguan kekurangan hormon
pertumbuhan ini bisa terjadi pada usia berapapun dan tidak selalu muncul
di saat anak-anak.
Gangguan ini bisa disebabkan oleh congenital
(sejak lahir) atau akibat kondisi tertentu (terjadi setelah kelahiran).
Kekurangan hormon pertumbuhan yang terjadi sejak lahir kemungkinan
berhubungan dengan kelenjar hipofisis yang abnormal.
Beberapa hal juga bisa menjadi penyebab kurangnya hormon pertumbuhan seperti:
1. Infeksi
2. Tumor otak
3. Cedera atau radiasi di kepala.
4. Dalam beberapa kasus, penyebab pastinya tidak dapat diidentifikasi.
Kekurangan hormon pertumbuhan ini bisa terjadi pada anak-anak dengan
gejala seperti perawakan tubuh pendek, rendahnya kecepatan pertumbuhan
dan lambatnya tahap pubertas, peningkatan jumlah lemak di sekitar
pinggang, pertumbuhan gigi yang tertunda serta kemungkinan anak akan
terlihat lebih muda daripada anak lain yang seusia.
Jika gangguan ini terjadi pada orang dewasa, maka gejala yang timbul
seperti tubuh kekurangan energi, penurunan kekuatan, berkurangnya massa
otot, adanya penimbunan berat badan di daerah pinggang, kecemasan dan
depresi yang dapat menyebabkan perubahan perilaku serta kulit badan yang
kering.
* Penyembuhan
Perawatan yang bisa diberikan berupa terapi hormon hGH (human Growth Hormone, somatropin) yang diberikan pada anak-anak yang mengalami kekurangan hormon pertumbuhan dan pendek.
Sementara untuk pasien yang memiliki masalah hypopituitarism,
kemungkinan membutuhkan terapi hormon adrenal dan tiroid. Ketika
memasuki masa puber, seseorang bisa diberikan hormon seks.
Meski demikian, untuk terapi hormon pada orang dewasa masih mengalami
perdebatan. Ada kekhawatiran peningkatan komposisi tubuh dan
kapasitasnya akan memberikan efek yang tidak sama.
Efek samping yang paling umum terjadi adalah pembengkakan di tangan, kekakuan, sakit pada otot dan sendi serta resistensi insulin. Karenanya perawatan yang diberikan pada orang dewasa harus benar-benar tepat.
* Pencegahan
Kebanyakan kasus gangguan pertumbuhan ini tidak dapat dicegah. Salah
satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan memperhatikan grafik
pertumbuhan saat masih anak-anak, jika pertumbuhannya menurun atau tetap
maka sebaiknya segera dikonsultasikan.
Meskipun hingga saat ini belum ada penjelasan yang pasti mengapa
seseorang bisa memiliki hormon pertumbuhan yang kurang, tapi salah satu
cara yang bisa dicoba untuk mencegahnya adalah dengan mengonsumsi asupan
gizi yang cukup dan seimbang. Karena asupan gizi yang tepat dapat
membantu proses pertumbuhannya.
Rabu, 12 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
POST COMENT HERE Share Pada zaman modern seperti sekarang, terdapat beberapa variasi baru dalam berciuman yang dapat dip...
-
POST COMENT HERE Share Cara Merawat Perhiasan Agar Awet, Sebagian perempuan pasti menyukai perhiasan, baik berupa emas...
-
POST COMENT HERE Share 20 Kali ini saya akan memberikan cara mutusin pacar yang baik. Cara Mutusin Pacar yang Baik Lewat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar